Kamis, 14 Juni 2012

Manifestasi klinis sindroma TUR

Tanda dan gejala klinis awal:
  • Restlessness, nyeri kepala, takipnea
  • Dapat berlanjut menjadi respiratory distress, hypoxia, pulmonary oedema, nausea,vomiting, confusion and coma
  • Tanda dan gejala dideteksi lebih dini pada pasien sadar
  • Pada pasien tidak sadar (dianestesi),tanda yang muncul hanya: takikardi danhipertensi
Sindrom TUR dapat terjadi kapan pun dalam fase perioperatif dan dapat terjadi beberapa menit setelah pembedahan berlangsung sampai beberapa jam setelah selesai pembedahan. Penderita dengan anestesi regional menunjukkan keluhan-keluhan sebagai beriku:
  • Pusing
  • Sakit kepala
  • Mual
  • Rasa tertekan di dada dan tenggorokan
  • Napas pendek
  • Gelisah
  • Bingung
  • Nyeri perut
Tekanan sistolik dan diastolik meningkat, nadi menurun. Bila penderita tidak segera di terapi maka penderita menjadi sianotik, hipotensif dan dapat terjadi cardiac arrest. Beberapa pasien dapat menunjukkan gejala neurologis. Mula-mula mengalami letargi dan kemudian tidak sadar, pupil mengalami dilatasi

Dapat terjadi kejang tonik klonik dan dapat berakhir dengan koma. Bila pasien mengalami anestesi umum, maka diagnosa dari sindrom TURP menjadi sulit dan sering terlambat. Salah satu tanda adalah kenaikan dan penurunan tekanan darah yang tidak dapat diterangkan sebabnya

Perubahan ECG dapat berupa irama nodal, perubahan segmen ST, munculnya gelombang U, dan komplek QRS yang melebar. Pada pasien yang mengalami sindrom TURP, pulihnya kembali kesadaran karena anestesi dan khasiat muscle relaxant dapat terlambat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar