Kamis, 14 Juni 2012

Asuhan Keperawatan Klien dengan Sindrom TURP

Asuhan Keperawatan Klien dgn Sindrom TURP

Pengkajian
Identitas
Terjadi akibat operasi TURP +50% laki-laki >60 thn, +80% laki-laki usia 80 thn. (Purnomo, 2003)

Keluhan Utama
Sesak napas.

Riwayat Kesehatan
Pasien BPH dengan post operasi TURP.

Pemeriksaan Fisik
  • B1 breath: distress napas, odem paru, hipoksia, sianosis.
  • B2 blood: hipertensi, aritmia.
  • B3 brain: penurunan kesadaran, TIK↑, konfusi sampai koma.
  • B4 bladder: gagal ginjal akut.
  • B5 bowel: mual, muntah.
  • B6 bone: gatal-gatal pada kulit.
Diagnosa Keperawatan
  1. Kerusakan pertukaran gas b.d odem paru.
  2. Kelebihan volume cairan b.d adanya penyerapan cairan irigasi yang berlebihan.
  3. Perubahan perfusi jaringan serebral b.d peningkatan tekanan intracranial.
Kerusakan pertukaran gas b.d odem paru
Tujuan
  • Masalah kerusakan pertukaran gas teratasi selama masa perawatan.
  • Kriteria Hasil
  • SpO2 98-100%.
  • Analisa gas darah:
  • PaO2 80 – 100 mmHg.
  • PaCO2 35 – 45 mmHg.
  • pH 7,35 – 7,45.
  • tidak ada tanda distress napas:
  • RR= 12 – 20 x/mnt, flaring nostril (-), tracheal tug (-), intrekking (-).
  • Intervensi
  • Posisi semi fowler atau slide head up 30-45°.
  • Bebaskan jalan napas dengan kepala posisi ekstensi.
  • Bantu pernafasan dengan oksigen (nasal kanul atau masker, atau intubasi dan ventilasi jika diperlukan).
  • Pertahankan istirahat klien.
  • Kolaborasi pemberian furosemid.
  • Monitor evaluasi BGA, pulse oxymeter.
Kelebihan volume cairan adanya penyerapan cairan irigasi yang berlebihan
  • Tujuan
  • Kelebihan volume cairan teratasi selama masa perawatan.
  • Kriteria Hasil
  • Odem paru (-), odem seluruh tubuh (-).
  • Asites (-).
  • Hasil lab elektrolit:
  • Na+ 135 – 145 mEq/L.
  • K+ 3,5 – 5,0 mEq/L.

  • Hemodinamik CVP = 5 – 15 cmH20.
  • Tanda vital: TD = 120/90 mmHg, nadi = 60 – 100 x/mnt.
  • Intervensi
  • Restriksi cairan I=IWL.
  • Kolaborasi pemberian terapi diuretic.
  • Kolaborasi tindakan invasif hemodinamik (pemasangan CVP).
  • Atasi hiponatremi dengan cairan hipertonik (NaCl 3% = 0.513 mmol/ml) sampai gejala hilang.
  • Pantau tanda dan gejala hiponatremi.
  • Pantau TTV.
Perubahan perfusi jaringan serebral b.d peningkatan tekanan intracranial
  • Tujuan
  • Masalah perubahan perfusi jaringan serebral teratasi selama masa perawatan.
  • Kriteria Hasil
  • Tidak ada tanda peningkatan TIK.
Nyeri kepala, muntah proyektil, kaku kuduk, papil edema.
  • Intervensi
  • Slide head up 30°-45°.
  • Cegah hal-hal yang dpt meningkatkan TIK: batuk, mengejan, posisi trendelenburg.
  • Monitor evaluasi adanya tanda-tanda TIK↑.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar